Saturday, September 24, 2016

Use Case Diagram Film/Movie Production

Pada kesempatan kali ini, tulisan ini akan membahas apa itu Use Case Diagram dan contohnya di bidang perfilman

Use Case Diagram adalah representasi dari interaksi user dengan sistem yang menunjukkan hubungan user dengan use case yang berbeda-beda dimana user terlibat. Penggunaan Use Case Diagram jamak ditemukan dalam perancangan produk-produk Teknologi Informasi, seperti sistem informasi atau perancangan perangkat lunak, untuk merepresentasikan metode kerja dari sistem yang akan dibuat.

Pada kali ini, kita akan menggunakan Use Case Diagram untuk merepresentasikan sesuatu yang tidak lazim digambarkan dalam Use Case Diagram, yaitu untuk Movie Production. Pemilihan tema tersebut selain karena tidak lazim, juga karena penulis sendiri termasuk penggemar berat dunia perfilman dan pemilihan tema ini dapat menambah wawasan penulis dan (semoga) pembaca tentang dunia Hollywood, Bollywood, dan semacamnya.

Perlu dicermati bahwa diagram ini hanya menampilkan alur produksi dari sisi produser, sehingga diagram lebih berkutat pada bidang penjualan, daripada bidang kreatif seperti penunjukan sutradara, aktor, pelaksanaan kegiatan syuting, dan lain lain.

Use Case Diagram Film Production
















Jika ditelaah lebih lanjut, kita bisa menemukan 3 aktor besar dalam diagram ini, yaitu:
1. Produser,
2. Screen Writer (Penulis Screenplay), dan
3. Film Distributor.

Kita dapat membagi diagram ini menjadi 4 proses utama, yaitu:

1. Menemukan Cerita


Proses ini membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi dari produser. Biasanya produser melakukan proses ini menggunakan sebuah tim kreatif, menarik sutradara dengan nama besar, atau dengan mengambil karya sastra yang sudah cukup tenar untuk dijadikan bahan cerita filmnya. Proses ini sangat penting karena akan menjadi dasar dari film secara keseluruhan





2. Menyiapkan jalan cerita/sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan atau alur besar sebuah cerita akan berjalan. Proses ini melibatkan 2 aktor besar, yaitu produser dan screen writer. Setelah proses ini, plot cerita dalam film sudah dapat diidentifikasi, pemeran sudah dapat ditentukan, serta skenario sudah dapat dirangkai.










3. Pembuatan skenario/screenplay













Pembuatan skenario merupakan bagian paling krusial dalam sebuah film, karena skenario akan menjadi penentu apakah sebuah film akan menjadi Box Office, atau hanya sebuah pemanis di bioskop sekitar kita. Proses ini melibatkan 3 pihak, yaitu produser, screen writer, dan film distributor. Awalnya, skenario akan dibentuk oleh produser dan screen writer dari sinopsis/jalan cerita yang telah dibuat. Setelah itu, akan dibuat sebuah film pitch, yang berguna untuk produser mempresentasikan film ini kepada film distributor guna menjaring persetujuan untuk pembuatan film. Hal ini biasa disebut pemberian green light. Setelah green light diberikan atau disetujui, pembahasan berlanjut ke perkiraan kesuksesan film tersebut, sehingga estimasi pengeluaran dan pemasukan bisa didapatkan.

4. Penandatanganan Kontrak














Bagian ini merupakan tahap akhir dari produksi film, dimana produser, screen writer, dan film distributor menjalin kerjasama dengan penekenan kontrak untuk produksi film tersebut. Setelah proses ini selesai, barulah proses syuting dan kegiatan pembuatan film lainnya dapat dimulai.

Referensi:

No comments:

Post a Comment